Masalah kesehatan berhubungan sex menjadi topik hangat dalam perbincanggan. Masalah kesehatan sexual sudah sering dan banyak di bicarakan dan banyak di tanyakan. Bahkan dalam hal yang sangat lazim dan mendasar menjadi pertanyaan yang menghebohkan. Mungkarena sedikit dari sebagian orang belum mendapatkan jawab yang pasti dan di yang bisa di percaya.
Lissa Rankin, MD, dokter spesialis kandungan dan kebidanan, menyatakan dan menungkapan akan banyak sekali anak perempuan muda mengenai pengetahuan seksualnya yang sangat minim. Karena setiap kali dia selalu menerima pertanyaan yang berulang-ulang dalam mentor nya saat berceramah di universita ternama, Contoh nya, bagaimana mengetahui bahwa mereka sedang mengalami orgasme?
"Boleh percaya boleh tidak, tapi itulah topik nomor satu yang selalu ditanyakan," ujar dokter yang juga penulis buku What’s Up Down There? ini.
patner pekerjan nya, Debby Herbenick, PhD, yang mengajarkan ilmu kesehatan tubuh di Kinsey Institute, Indiana University di Bloomington, sangat membenarkan dan mendukung penuh perkatan dari instruktus Rankin. Dia berpendapat dan mengemukakan, bisa saja di karenakan faktor orgasme adalah keadaan yang sangat jarang terjadi semasa muda dan bisa di bilang tidak pernah di alami dan tidak hanya itu pebahasan mengenai organsme juga tidak pernah di bahas dalam percakapan perempuan muda. Rasa malu dan gengsi salah satu faktor yang jika mereka bahas dengan teman-teman mereka mungkin dianggap tidak bercus dalam berhubungan badan.
"Saya jelas ingat pada saat memberi konseling perempuan usia 23 tahun yang menyatkan sama sekali belum pernah orgasme, dan dia menayakan apa kendala yang di hadapi nya saat itu, di karenakan oleh sahabat-sahabat nya mengatakan selalu mencapai orgasme kerap bercinta. Tapi apa yang mereka katakan kebanyakan adalah berbohong, mereka membohongi sahabat dan teman-teman mereka karena gengsi," ujar penulis buku Read My Lips: A Complete Guide to the Vagina and Vulva ini.
Untuk menjawab rasa penasaran para perempuan muda ini, Rankin biasanya akan mengatakan bahwa kita butuh waktu dan latihan untuk mengetahui bahwa kita sedang mengalami orgasme. Dengan kata lain, ia mendorong para perempuan ini untuk menunggu sampai tiba waktu yang tepat ketika mereka cukup matang untuk mengetahuinya.
"Ada ketidak samaan di antara kesenangan karena menjadi intim dengan seseorang, dan kesenangan karena tercapainya orgasme," katanya. "Suatu saat anda pasti akan mengalami dan saat itu, Anda pasti akan tahu."
Rasa penasaran pasti masi menepel dengan kuat di benak mereka dan sampai saat ini hanya perempuan yang sudah aktif dalam sexsualitas yang sanggup atau mungkin belum bisa di jelaskan dengan kata-kata yang pasti.